Sabtu, 11 Mei 2013

PERBEDAAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN MENURUT PARA AHLI


Kebudayaan dan peradaban adalah dua kata yang sampai sekarang masih menjadi perdebatan di kalangan ahli. Pendapat pertama menyatakan bahwa tidak ada perbedaan dalam penggunaan istilah “kebudayaan” dan “peradaban”. Sementara itu pendapat kedua menyatakan bahwa ada perbedaan terminologis antara “kebudayaan” dan “peradaban”. Tulisan ini secara ringkas mencoba untuk memberikan sedikit bahan untuk menjelaskan pandangan yang kedua tentang “kebudayaan” dan “peradaban” sebagai istilah yang memiliki perbedaan secara terminologis.
Ada beberapa ahli yang memberikan titik tekan berbeda untuk menjelaskan konsep tentang kebudayaan dan peradaban. Ahli-ahli tersebut antara lain Albion Small, Alfred Weber, dan Spengler. Bagi Albion Small peradaban adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan dorongan dasar kemanusiaannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sementara itu, kebudayaan mengacu pada kemampuan manusia dalam mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Small, peradaban berhubungan dengan suatu perbaikan yang bersifat kualitatif dan menyangkut kondisi batin manusia, sedangkan kebudayaan mengacu pada sesuatu yang bersifat material, faktual, relevan, dan konkret.
Namun demikian, berbeda dengan pandangan Small, Alfred Weber justru memberikan pendapat yang berbeda. Menurut Alfred Weber, peradaban mengacu pada pengetahuan praktis dan intelektual, serta sekumpulan cara yang bersifat teknisyang digunakan untuk mengendalikanalam. Sedangkan kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai, prinsip normatif, dan ide yang bersifat unik. Aspek peradaban lebih bersifat kumulatif dan lebih siap untuk disebar, lebih rentan terhadap penilaian dan lebih berkembang daripada aspek kebudayaan. Peradaban bersifat impersonal dan objektif, sedangkan kebudyaan lebih bersifat personal, subjektif, dan unik.
Selain pandangan Small dan Weber yang cenderung bersifat pada pemilihan istilah, ada pandangan yang lebih khas yang dikemukakan oleh Spengler. Menurut pendapat saya, pendapat Spengler lebih mudah dicerna dan dipahami. Pendapat ini senada dengan pendapat Theodorson yang menjelaskan keterkaitan antara peradaban dan kebudayaan. Peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf tinggi atau kompleks. Spengler menyatakan bahwa peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika telah mencapai taraf tinggi dan kompleks. Lebih lanjut lagi Spengler menyatakan bahwa peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika tidak lagi memiliki aspek produktif, beku dan mengkristal. Sedangkan kebudayaan mengacu pada sesuatu yang hidup dan kreatif. Kebudayaan adalah sebagai sesuatu yang “sedang menjadi” (it becomes), sedangkan peradaban adalah sebagai sesuatu yang “sudah selesai” (it has been). Contoh dari peradaban adalah bangunan-bangunan monumental seperti Borobudur, Piramida, Tembok Besar Cina, serta berbagai hal monumental lain. Sementara itu contoh dari kebudayaan antara lain makanan dan minuman, pakaian, dan berbagai hal yang masih memiliki kecenderungan untuk terus berkembang.

Kamis, 17 Januari 2013

MASALAH BANJIR DI IBUKOTA DAN CARA PENANGGULANGANNYA



Banjir?
     Banjir sering sekali kita dengar di berbagai daerah, khususnya di daerah  ibu kota Jakarta ini yang daratannya rendah. Banjir adalah peristiwa terbenamnya suatu daratan (yang tadinya kering) karena jumlah volume air yang meningkat karena suatu penyebab. Banjir dapat terjadi karena adanya peluapan air yang berlebihan pada suatu tempat misalnya akibat hujan besar, peluapan air sungai, pecahnya bendungan sungai dan sebagainya.



Penyebab Terjadinya Banjir
  1. Sungai yg tertahan aliran air sehingga saat hujan air akan meluap mengakibatkan banjir. Ini dikarenakan masyarakatnya banyak yg membuang sampah sembarang (disungai) yg mengakibatkan aliran air disungai menjadi tersumbat dan dengan mudahnya air di sungai meluap dan menjadi banjir.
  2. Jarangnya daya resap tanah. Sebagian besar di ibukota sudah jarang sekali kita temukan hutan untuk daya resap tanah. Supaya banjir dateng hutan bisa meresap air kedalam tanah.
  3. Selokan yg tersumbat sampah. Warga belum bisa membuang sampah pada tempatnya. Sembarangan saja sampah di buang ke selokan sehingga aliran air di selokan berjalan tidak lancar dan bisa mengakibatkan banjir.

Cara Menanggulangi Banjir
  1. Memelihara Hutan. Kegiatan pembalakan di mana penerokaan di kawasan pinggir sungai digemari menyebabkan tanah terhakis dan runtuh ke sungai. Keadaan yang sama juga berlaku apabila aktiviti pembalakan yang giat dilakukan di lereng-lereng bukit.Oleh itu pemeliharaan hutan merupakan cara yang baik untuk mengatasi masalah banjir. Hutan boleh dijadikan kawasan tadahan yang mampu menyerap air hujan daripada mengalir terus ke bumi
  2. Memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya. Sungai dan selokan adalah tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat sampah.
  3. Menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa tidak ditebangi lagi. Pohon adalah salah satu penopang kehidupan di suatu kota. Bayangkan, bila sebuah kota tidak memiliki pohon sama sekali. Apa yang akan terjadi? Pohon selain sebagai penetralisasi pencemaran udara di siang hari, sebagai pengikat air di saat hujan melalui akar-akarnya. Bila sudah tidak ada lagi pohon, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila hujan tiba.


sumber;

Selasa, 15 Januari 2013

PERMASALAHAN SOSIAL DI SEKITAR LINGKUNGAN KITA

      Permasalahan sosial dimasyarakat sangat lah banyak, hampir sering kita jumpai dumana-mana. Permasalahan sosial dapet diatasi sebagai mestinya. Masalah sosial timbul dari suatu pembrontakan masyarakat yang tidak sejalan dan tidak setuju dengan yang lain.

           Kali ini saya akan menjelaskan permasalahan sosial yang ada dilingkungan saya. Mungkin ada banyak sekali permasalahan sosial yang ada disekitar kita. Contoh dari masalah sosial adalah masalah kependudukan, sampah, kemanan, tawuran, rusak atau buruknya fasilitas umum, dan lain-lain.


      1. Masalah Kependudukan

       Masalah kependudukan yang kita alami dinegara kita yaitu penyebaran penduduk yang tidak merata karena terlalu padatnya masyarakat sehingga penyebaran penduduk yang tidak merata. Oleh karena itu sering sekali kita lihat penduduk yang tinggal dijalan, kolong jembatan dan sekitarnya karena sudah tidak dapet lagi tempat tinggal.

      2. Masalah Sampah
        Masalah sampah yang kita alami sangat banyak terjadi. Padahal sudah banyak sekali tempat-tempat sampah diletakkan dijalan supaya tidak membuang sampah sembarang. Tapi penduduk masih sering juga membuang sampah sembarang. Ada yang membuang disungai, diselokan, dan sebagainya. Sehingga mengakibatkan banjir.

      3. Masalah Keamanan 
        Masalah keamanan karena lengahnya suatu masyarakat sehingga dengan mudah gampangnya pencuri masuk dan mengambil barang yang bernilai mahal. Percumah saja ada sekuriti jika pengamannya pun sangat lemah.

      4. Masalah Tawuran
          Masalah tawuran sebenarnya tidak lah penting. Tawuran terjadi karena hal kecil saja, yaitu saling ejek, dan ingin merebut kekuasaan wilayah. Karena cuman ingin merebutkan kekuasaan saja dan mencari nama supaya terkenal dan dibilang jagoan. Jadi masalah tawuran tidak lah sangat berguna, jika ada negoisasi dari kedua pihak maka masalah yang ada akan selesai.

    5. Masalah Rusak dan Buruknya Fasilitas Umum
      Masalah rusak dan buruknya fasilitah umum itu karena tidak terawat fasilitas umum yang ada. Dengan seenaknya mencoret atau merusak fasilitas umum.